![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj70qnO8cdxKR6hLH9EUFHxOe5rog59cMs2XqWA2EHcGAPoEyaUYx3WDkZaOCmEsAiNIY4UfmT4uib4J-jqXYpkhQIBBCgW22d-6D22lkBQSc9Sj3RI8IGZgvG6b7CX_HT-nC_1UToQO1I/s400/cewek+gokil+cewek+sexy+di+warnet+cute-girl5.jpg](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj70qnO8cdxKR6hLH9EUFHxOe5rog59cMs2XqWA2EHcGAPoEyaUYx3WDkZaOCmEsAiNIY4UfmT4uib4J-jqXYpkhQIBBCgW22d-6D22lkBQSc9Sj3RI8IGZgvG6b7CX_HT-nC_1UToQO1I/s400/cewek+gokil+cewek+sexy+di+warnet+cute-girl5.jpg)
Seperti dikutip dari Harian Rakyat, warnet menjadi "tempat belajar negeri dongeng" oleh karena itu komputer di tempat itu disatukan secara berpasangan, sehingga "orang-orang muda dapat bertukar pengalaman secara tatap muka".
Warnet telah memicu debat publik di mana pengguna internet (netizen) menyuarakan wahana itu akan memberikan kesempatan pada kaum muda mencoba hal-hal baru.
Meskipun beberapa orang tua mengatakan mereka mengizinkan anak-anak ada di tempat seperti itu, tapi yang lain khawatir bahwa remaja dengan pertimbangan yang rendah masuk ke situs yang tidak benar, jika tidak ada kontrol.
Internet untuk anak-anak adalah baik, tetapi pengawasan ketat dibutuhkan, kata Chen Zhanjiang, seorang profesor sosiologi di Universitas Xiangtan di Provinsi Hunan
0 komentar:
Posting Komentar