Kisah Ummu Ma'bad menyaksikan mukjizat Rasulullah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAnxgK2xTnnJ3kyFZQjopqVdVYeJDuKjDybJTC46d6G0VNAA2UjnN23dSxoEPKNhv8pCjUPNOfqyURta7IEfLoEMr1PbD_-AHrga2vizpoaOcl__fmB_H_CBrNyRx-nPjZrEQGTADY1R8/s1600/gurun-sahara-afrika.jpg
Secara diam-diam, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar RA, Amir bin Fahira dan seorang penunjuk jalan bernama Abdullah bin Uraiqith bergegas meninggalkan Makkah menuju Madinah. Dua belas tahun sesudah Rasulullah menyebarkan agama Allah di kota Makkah, namun tekanan dari kafir Quraisy kian bertambah.

Malah, kaum kafir Quraisy berniat untuk membunuh Rasulullah beserta sahabatnya yang telah masuk Islam. Bagi menghindari kekejaman kafir Quraisy, Rasulullah pun kemudian melakukan hijrah ke kota Madinah.

Tanpa perbekalan yang memadai, Rasulullah berangkat menuju Madinah. Sebuah perjalanan yang tidak mudah dan tidak juga ringan.

Di tengah perjalanan menuju kota Madinah, rombongan Rasulullah melalui sebuah khemah milik seorang wanita tua bernama UMMU MA'BAD di wilayah Qudaid -antara Makkah dan Madinah. 
Pada masa itu, Ummu Ma'bad sedang duduk berhampiran khemahnya. Lantaran bekalan yang kurang, rombongan Rasulullah pun singgah ke khemah Ummu Ma'bad.

Rasulullah dan sahabatnya ingin membeli daging dan kurma dari Ummu Ma'bad. Namun, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Pada masa itu, wilayah Qudaid sedang dilanda musim kekurangan makanan. Lalu Rasulullah melihat seekor kambing yang ada berdekatan khemah Ummu Ma'bad.

Rasulullah pun bertanya, "Kambing betina siapa ini wahai Ummu Ma'bad?", Ummu Ma'bad menjawab, "kambing betina tua yang sudah ditinggalkan oleh kambing jantan." 

Rasulullah kembali bertanya, "Apakah ia masih mengeluarkan air susu?" Ummu Ma'bad menjawab, "Malah ia tak ada air susu sama sekali.'' Lalu Rasulullah meminta izin, "Bolehkah aku memerah air susunya?"

Ummu Ma'bad menjawab, "Jika engkau merasa boleh memerahnya, maka silakan lakukan.'' Nabi Muhammad SAW pun mengambil kambing tersebut dan tangannya mengusap kantong susunya dengan menyebut nama Allah dan mendo'akan Ummu Ma'bad pada kambingnya tersebut.

Tiba-tiba kambing itu membuka kedua kakinya dan keluarlah air susu dengan derasnya.Kemudian Rasulullah meminta sebuah bekas yang besar lalu beliau memerasnya sehingga penuh. 
Beliau memberi minum kepada Ummu Ma'bad hingga ia puas, lalu beliau memberi minum rombongannya hingga mereka pun puas.

Dan beliau adalah orang yang terakhir minum. Beliau kemudian memerah susu untuk kedua kalinya hingga bekas tersebut kembali penuh, lalu susu itu ditinggalkan di tempat Ummu Ma'bad dan beliau pun membai'atnya. Setelah itu rombongan pun berlalu.

Tidak lama, datanglah suami Ummu Ma'bad dengan membawa kambing yang kurus kering, berjalan beriringan kerana lemahnya. Setelah melihat susu, ia bertanya kehairanan, 
"Darimana air susu ini wahai Ummu Ma'bad? padahal kambing ini sudah lama tidak mengandung dan kita pun tidak mempunyai persediaan susu di rumah?" Ummu Ma'bad menjawab, "Demi Allah, bukan kerana itu semua. 
Sesungguhnya seseorang yang penuh berkah telah melalui (rumah kita), sifatnya begini dan begitu." Abu Ma'bad berkata, "Ceritakanlah kepadaku tentangnya wahai Ummu Ma'bad."

Ummu Ma'bad berkata: "Aku melihat seorang yang tawadhu (rendah hati). Wajahnya bersinar berkilauan, baik budi pekertinya, dengan badannya yang tegap, indah dengan bentuk kepala yang sesuai bentuk tubuhnya.'' 
Ia adalah seorang yang berwajah sangat tampan. Matanya elok, hitam dan lebar, dengan alis dan bulu mata lebat dan halus. Suaranya bergema indah berwibawa, panjang lehernya ideal, janggutnya tumbuh tebal dan sangat kontras lagi sesuai warna rambutnya; rapi, rata ditepinya (dengan jambangnya) dan antara rambut dan janggutnya bersambung rapi.

Jika ia diam, nampaklah kewibawaannya. Jika ia berbicara nampaklah kehebatannya. Jika dilihat dari kejauhan, ia adalah orang yang paling bagus dan berwibawa. 
Jika dilihat dari dekat, ia adalah orang yang paling tampan, bicaranya mudah difahami, jelas, tidak banyak dan tidak pula sedikit. Nada bicaranya seperti untaian mutiara yang berguguran.

Beliau berperawakan sedang, tidak tinggi dan tidak pula pendek. Ia bagaikan sebuah dahan di antara dua dahan. Diantara ketiga orang itu, penampilannya paling bagus dan kedudukannya paling tinggi. 
Ia memiliki banyak teman yang mengelilinginya. Jika ia berbicara, maka yang lain pun mendengarkannya. Jika ia memerintah, maka mereka segera melaksanakannya. Ia adalah orang yang ditaati, tidak masam muka dan bicaranya tidak sembarangan.

Abu Ma'bad berkata, "Demi Allah, ia adalah seorang dari Quraisy yang sedang diperbincangkan di kalangan kami di kota Makkah. Aku ingin menjadi sahabatnya. Sungguh aku akan melakukannya jika aku boleh menemui jalan untuk mendapatkannya."

Sungguh terperinci sifat sifat Rasulullah yang dituturkan Ummu Ma'bad. Kisah Ummu Ma'bad sangat masyhur, diriwayatkan dari banyak jalan yang saling menguatkan satu dengan lainnya. (Seperti diuraikan dalam buku Perempuan perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah by Muhammad Ibrahim Salim)


Kisah Ashabul Kahfi



 http://tokomuflih.com/268-310-large/kisah-ashabul-kahfi-.jpg
Siapa yang tidak tahu kisah Ashabul Kahfi? Kisah ini sangat terkenal baik bagi penganut agama Islam atau Kristian. Ashabul Kahfi dalam Islam iaitu kisah yang menceritakan 7 pemuda yang mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah tertidur dalam gua selama 309 tahun. Mereka melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.

Lokasi Gua :
Banyak terjadi perselisihan faham tentang lokasi gua. Ada yang mengatakan berada di Syria, ada pula yang mengatakan di Turki, akan tetapi banyak yang berpendapat lokasi gua terdapat di Jordan di perkampungan Al-Rajib atau dalam Al-Quran di sebut Al-Raqim, yang berjarak 1.5 km dari kota Abu A’landa dekat kota Amman- Jordan.

Info terakhir yang diperolehi bahawa Raja Abdullah ke 2 (Raja Jordan) telah secara rasmi untuk mendirikan di muka gua Ashhabul Kahfi masjid dan ma’had yang diberi nama “Masjid Gua Ahlul Kahfi” dan Ma’had Da’wah dan Dai’.

Nama nama Ashhabul Kahfi: Maksalmina, Martinus, Kastunus, Bairunu, Danimus, Yathbunus dan Thamlika manakala anjingnya bernama Kithmir.

Sebab turun kisah ini dalam Al-Quran: 
Kisah dimulai dari seorang kafir datang kepada seorang Yahudi di Madinah. Dia memceritakan kepadanya bahawa Muhammad mengaku dirinya sebagai Nabi dan dia meminta nasihat kepadanya bagaimana caranya untuk menentangya. 
Yahudi tadi berkata “Tanya kepada Muhammad tentang kisah Ashhabul Kahfi, jika dia mengetahuinya maka ia benar sebagai Nabi”. 
Lalu orang kafir tadi bertanya kapada Rasulallah saw tantang kisah tersebut.
Mereka menyangka beliau tidak mengetahuinya sehingga mereka boleh mengalahkan dan menentang beliau. Tapi apa yang terjadi. Allah perintahkan Jibril as agar segera turun dari langit menceritakan kepada Rasulullah saw kisah tersebut sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Kahfi.

18:9. Atau kamu mengira bahawa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang menghairankan?

18:10. (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.

18:11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,
18:12. kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).

18:13. Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk;

18:14. dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”.

18:15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?

18:16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.

18:17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

18:18. Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.

18:19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)”. Mereka menjawab: “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa wang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorang pun.

18:20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya”.

18:21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahawa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka”. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya”.

18:22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: “(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya”, sebagai tekaan terhadap barang yang ghaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: “(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kelapan adalah anjingnya”. Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit”. Kerana itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka

Mimpi Rasulullah sebelum Baginda di Isra'kan

http://haluanpalestin.haluan.org.my/wp-content/uploads/2011/07/israk-mikraj.jpg
Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada malam aku sebelum di Israqkan... ... .."

1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah didatang oleh malaikatul maut dengan keadaan yang amat mengerunkan untuk mengambil nyawanya, maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.

2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, tetapi dia telah diselamatkan oleh berkat WUDUKNYA YANG SEMPURNA.

3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, tetapi dia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada ALLah.

4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut Ahzab, tetapi SOLATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari seksaan itu.

5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat,setiap kali dia mendatangi satu telaga dihalang dari meminumnya,ketika itu datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT memberi minum hingga ia merasa puas.

6. Aku melihat umatku cuba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpulan-kumpulan,setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil memimpinnya ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.

7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelita disekelilingnya,sedangkan dia sendiri di dalam keadaan binggung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang-menderang.

8. Aku melihat umatku cuba berbicara dengan golongan orang tetapi
mereka tidakpun membalas bicaranya  ,maka menjelmalah SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya, lalu berbicara mereka dengannya.

9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukannya,maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SWT lalu menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.



Faustino lempar surau dengan batu sebelum memeluk Islam

 
Tidak ada mimpi bukan pula ajakan dari seseorang. Namun dalam lubuk hati terdalam, Faustino begitu tertarik dengan Islam. Perkenalan Muhammad Ilyas, nama baru Faustino, dengan Islam berlaku dalam keadaan biasa sahaja. 
 
Malah, dia pernah bertengkar dengan seorang Muslim yang pada masa itu sedang membina sebuah surau.

Ia tersinggung, apabila Muslim menganggap remeh peringatannya soal kemungkinan banjir. Apalagi, perbincangan berubah menjadi saling memburukkan ajaran agama masing-masing. Ia mengambil batu, melempar surau itu. 
 
Namun, setelah amarah reda, ia membenarkan orang Muslim berbincang itu tentang bahan perdebatan itu. Dia pun mulai banyak membaca buku dan berbincang. Dia pun tahu, fakta yang dikatakan orang Muslim itu dalam perdebatan panas itu ternyata benar.

Ringkas cerita, Ilyas pun berinisiatif mendatangi surau untuk bertemu abangnya yang telah menjadi penganut Islam. Pada masa itu, selesai undian pendapat, suasana Timor Leste sangat panas. Muslim dimusuhi. 
 
Pada masa itu, selepas tengah malam. "Mengapa kau ke sini," tanya abangnya, seperti dikatakan Faustino. Ia berwaspada, di belakang adiknya ada orang lain yang akan menyeretnya keluar, malah membunuhnya.
Melihat keadaan aman, abangnya meminta agar ia  pagi esok datang lagi, bertemu Pak haji, ketua takmir surau.

Pagi, pukul 09.00 di bulan Februari 2008, Faustino mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Selepas memeluk Islam, ia memutuskan untuk pergi ke Dili untuk belajar Islam. 
 
"Sudah masuk Islam tapi tidak tahu apa-apa. Akhirnya saya lari ke Dili, ibukota Timor Leste, saya belajar disana,” katanya.

Sepanjang belajar di Dili, kemampuan Faustino tidak berubah. Ia goyah. Dalam keadan ini, seorang temannya yang telah lebih dulu menganut islam, mengirimnya satu keeping CD dialog Ustaz Nababan dengan seorang Nasrani. 
 
Dalam CD tersebut, diceritakan bagaimana Ustaz Nababan berjaya mematahkan setiap dalil dari kitab suci lama Nasrani. Dari CD itu, keimanan Ilyas yang goyah segera naik kembali.

“Saya makin mantap memilih Islam sebagai jalan kehidupan," kata pemuda yang kini dipanggil Ilyas itu.

Ilyas pun memutuskan untuk berhijrah ke Jepara pada tahun 2008. Di pondok itu, Ilyas kena belajar dengan anak kecil. 
 
“ Saya di pondok itu, ada dua teman dari Timor Leste, kami yang tertua. Dan kami sama sekali tidak boleh membaca huruf Arab, tapi Alhamdulillah, dengan belajar, saya pun boleh,” kenang dia.

Selepas dari pondok di Jepara, Ilyas pun ingin melanjutkan pendidikan di Jakarta. Ternyata, mencari pendidikan Islam di Jakarta begitu sukar bagi Ilyas. 
 
Sejumlah tempat dia kunjungi. Malah, dia sempat mengunjungi masjid Kubah Emas. Di masjid itu, Ilyas mendapat saranan untuk mengunjungi pondok AJ-Jamiah.

Namun sayang, pondok tersebut sudah penuh. Terasa mahu berpatah arang, Ilyas mengunjungi rumah ustaz Arifin Ilham. Malang lagi, Ilyas terpaksa menerima kenyataan pahit; yayasan hanya menerima anak yatim dan piatu.

Beruntung, ada yang membawanya bertemu Ustaz Nababan. Akhirnya, ia belajar di pondok Pembinaan Muallaf Annaba’ Center, Tangerang Selatan.

Sayangnya, cita-cita Ilyas di sekolah formal terbantut. Rahsia keislamannya yang pada awalnya ditutup rapat, bocor pada orang tuanya. Biaya pendidikan pun terhenti.

“Orang tua saya hanya tahu kalau saya kuliah di Jawa. Mereka tidak tahu bahawa saya sudah memeluk Islam,” kata dia. 
 
Kini, komunikasi antara Ilyas dan keluarganya terputus. Tiga bulan lalu, Ilyas cuba menghubungi keluarganya. Namun, tidak jua mendapatkan balasan.

Kuliahnya terhenti, kerana tak ada biaya lagi.

Dia berharap, suatu masa boleh meneruskan kuliah. Sambil terus menekuni jalan dakwah. "Insya Allah, saya mantap dengan Islam," katanya. republika.co.id


Menakjubkan : Rahsia perkaitan solat dengan tubuh manusia

Setiap peralihan waktu solat sebenarnya menunjukkan perubahan tenaga alam ini yang boleh diukur dan dicerap melalui perubahan warna alam. 
Sebagai contoh, pada waktu Subuh alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. 


Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahsia berkaitan dengan penawar/rezeki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rezeki.

Ini kerana tenaga alam iaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad bercantum (serentak ruang dan masa) - dalam erti kata lain jaga daripada tidur. Disini juga dapat kita cungkil akan rahsia diperintahkan solat diawal waktu.

Bermulanya saja azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonan pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.

Warna alam seterusnya berubah ke warna hijau (isyraq & dhuha) dan kemudian warna kuning menandakan masuknya waktu Zohor. Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem penghadaman. 
Warna kuning ini mempunyai rahsia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang-ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.


Kemudian warna alam akan berubah kepada warna oren,iaitu masuknya waktu Asar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovari dan testis yang merangkumi sistem reproduktif. 
Rahsia warna oren ialah kreativiti. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitinya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar ni jasad dan roh seseorang ini terpisah. Dan jangan lupa, tenaga pada waktu Asar ni amat diperlukan oleh organ-organ reproduktif kita

Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini kerana spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka resonan dengan alam. 
Mereka yang sedang dalam perjalanan juga seelok-eloknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dahulu) kerana banyak interferens (pembelauan) berlaku pada waktu ini yang boleh mengelirukan mata kita. Rahsia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, pada frekuensi otot, saraf dan tulang.

Apabila masuk waktu Isyak, alam berubah ke warna Indigo dan seterusnya memasuki fasa Kegelapan. Waktu Isyak ini menyimpan rahsia ketenteraman dan kedamaian di mana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak. 
Mereka yang kerap ketinggalan Isyaknya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebenarnya, inilah waktu tidur dalam Islam. Tidur pada waktu ini dipanggil tidur delta dimana keseluruhan sistem tubuh berada dalam kerehatan.

Selepas tengah malam, alam mula bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu dan seterusnya ungu di mana ianya bersamaan dengan frekuensi kelenjar pineal, pituitari, talamus dan hipotalamus. 
Tubuh sepatutnya bangkit kembali pada waktu ini dan dalam Islam waktu ini dipanggil Qiamullail.

Begitulah secara ringkas perkaitan waktu solat dengan tubuh manusia. Manusia kini memang telah menyedari akan kepentingan tenaga alam ini dan inilah faktor penyebab munculnya bermacam-macam meditasi yang dicipta seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Semuanya dicipta untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh.

Dan Kita sebagai umat Islam patut bersyukur kerana telah dikurniakan syariat solat oleh Allah s.w.t tanpa perlu kita memikirkan bagaimana hendak menyerap tenaga alam ini lewat berbagai macam teknik yang mulai tumbuh tadi. 
Hakikat ini seharusnya menyedarkan kita bahawa Allah s.w.t mewajibkan solat atas hambanya atas sifat pengasih dan penyayang-Nya sebagai pencipta kerana Dia tahu hamba-Nya ini amat-amat memerlukannya.

Adalah amat malang sekali bagi kumpulan manusia yang amat lalai dalam menjaga solatnya. Semua yang terdapat di alam ini adalah untuk manfaat segala makhluknya.


Gambar senyum syuhada Gaza , bukti kebenaran al-Quran dan Sunnah

Renungan kita kali ini ialah tentang detik-detik kehidupan pertama syahid dan detik-detik terakhir terakhir kehidupan mujahid.. 
Itulah detik-detik yang dihindari banyak orang dan dicemaskan para pahlawan dunia. Itulah detik-detik di mana seseorang meninggalkan kehidupannya dan mimpi-mimpinya. 
Kehidupan itu tiba-tiba terputus dan ia pun berada di dunia lain yang belum pernah disaksikannya dan belum pernah diketahuinya kecuali melalui berita saja.

Detik-detik tersebut adalah detik-detik pertama orang yang mati syahid. Itulah detik-detik permulaan dan di hadapan pintu Barzakh. Permulaan ia meninggalkan dunia menuju akhirat. 
Akhir kehidupannya sebagai seorang muslim yang hidup menuju permulaan kehidupan syahadah yang abadi..

Detik-detik mengagumkan dalam kamus seseorang. Detik-detik yang tidak difahami oleh sebarang manusia. 
Itulah detik-detik yang tidak ingin dicapai kecuali oleh orang-orang beriman. Detik-detik yang tidak boleh dijelaskan dengan kata-kata..

Detik-detik kedatangan dan kepergian yang menyatu. Detik-detik akal seorang Mukmin memberi reaksi kebingungan: apakah patut didoakan dapat keberkahan atau disedihkan. 
Apakah diberi ucapan selamat atau belasungkawa. Apakah harus menangisinya atau berbahagia.. Kesedihan atau kebahagiaan dan pelukan.
Bagaimana keadaan detik-detik tersebut? Tuhan Pemilik Kemuliaan tertawa kepadanya! Betapa mulia dan berwibawanya situasi dan keadaan itu. Masih adakah yang lain setelah itu, wahai syahid?

Seorang yang dipercayai bercerita: Kami diberitahu oleh seorang komandan jihad, Kami bersama beberapa ikhwan berada di medan tempur. Lalu, tiba-tiba seorang ikhwan berteriak kepada kami, Syurga! Lihatlah, itu surga!. 
Ia menunjukkan tangannya ke depan, dan tidak berapa lama peluru melintasdan mengenai kepalanya, lalu ia pun tersungkur mati. Semoga Allah merahmatinya.

Sesungguhnya orang yang mati syahid itu memiliki beberapa tanda..(Di antaranya adalah) Ia melihat tempat tinggalnya di syurga.. (HR Tirmidzi, Shahih).

Allah tersenyum kepadanya dan memperlihatkan syurga kepadanya! Alangkah besar kurnia itu! Adakah harapan yang lebih besar dari itu wahai syahid?

Banyak pahlawan meninggalkan medan perang kerana menyangka peluru yang bersarang di badan itu mengakibatkan penderitaan. Tetapi, orang mukmin maju terus kerana ia tahu keadaan yang sebenarnya. Tidaklah orang yang mati syahid itu merasakan sakit semasa terbunuh melainkan seperti salah seorang dari kamu merasakan cubitan. (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Nasaâi dengan sanad yang baik).

Allah tersenyum kepadanya dan menunjukkan tempatnya di syurga dan ia pun tidak mengeluh semasa mati! Betapa mulianya engkau di mata Allah..Lalu, apa lagi setelah itu wahai syahid?

Orang mukmin itu takut berbuat dosa dan berharap taubat sebelum mati. Rasulullah bersabda, Dan orang mukmin yang membersihkan dirinya dari berbagai dosa dan kesalahan, ia berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya hingga ketika ia berhadapan dengan musuh, maka ia bertempur hingga terbunuh. Itulah kain seka yang menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya. Sesungguhnya pedang adalah penghapus dosa. (al-Musnad dan Shahih Ibni Hibban).

Apakah anda takut dosa? Sesungguhnya orang yang syahid itu memiliki keistimewaan di sisi Allah: dosanya diampuni sejak titisan darahnya yang pertama. (HR Ahmad, shahih menurut Tirmidzi).

Allah tertawa kepadanya, memperlihatkan tempatnya di syurga, ia pun tidak mengaduh pada detik-detik kematian, dan dosa-dosanya dihapus, kecuali hutang. (Shahih Muslim)

Betapa agungnya mati syahid di jalan Allah. Apakah engkau puas, wahai syahid?. Manusia di dalam kubur menghadapi ujian, sementara teman kita (syahid) bergembira ria di dalamnya. Imam Nasaâi dan perawi lain menceritakan seseorang yang bertanya, Ya Rasulullah, mengapa orang-orang mukmin menghadapi ujian kecuali syahid? Nabi saw pun menjawab, Kilau pedang di atas kepalanya itu sudah cukup menjadi fitnah (ujian) baginya.

Semua ini terjadi dalam waktu yang singkat di mana semua orang takut menghadapinya. Itulah detik- detik ujian. Waktu yang amat singkat yang dilalui orang mukmin yang teguh semasa ia melihat darahnya lalu sekejap sesudahnya ia melihat hasil jerih payahnya.

Belum kering tanah dari darah syahid, hingga kedua isterinya (bidadari) menjemputnya. Keduanya bak burung yang mengepakkan sayapnya. Keduanya lalu mendarat ke tanah. Dan di tangan masing-masing bidadari itu ada perhiasan yang lebih baik daripada dunia dan seisinya. (HR Ahmad)

Tidakkah dua bidadari cukup bagimu wahai sang syahid? Apakah engkau mengharapkan kemuliaan yang lebih besar? Demi Allah, engkau mendapat apa yang kauinginkan. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Ayahku dibawa kepada Rasulullah saw sedangkan tubuhnya sudah terpotong-potong. Lalu diletakan di hadapan Rasul saw. Aku bermaksud membuka penutup wajahnya, lalu kaumku melarangku. Lalu terdengarlah suara wanita yang berteriak. Dia adalah putri Amr” konon saudari ˜Amr. Rasulpun bersabda: "Mengapa kamu menangis”atau: janganlah kamu menangis! Kerana para malaikat senantiasa menaunginya dengan sayap-sayapnya(HR Bukhari)

Alangkah agungnya seorang yang syahid Di akhirat ia memperoleh kebesaran luar biasa. Dia tidak meninggalkan dunia ini kecuali dengan barisan yang mulia. 
Manusia menangis, sedangkan syahid tetawa. Orang-orang ketakutan, sementara syahid di surga hidup nikmat. 
Delegasinya mulia dan hasilnya amat besar. Dia hadir ke dunia sebagaimana manusia lainnya.. Sedangkan keluarnya dari dunia ini menjadikan nafas ini terhenti.. Ah.. Alangkah indahnya mati syahid. 
Siapa yang meraihnya bererti ia meraih syurga dan siapa yang lari darinya maka pasti ia mengalami kerugian. Kita berlindung pada Allah dari kerugian.

Semua manusia mati, tetapi syahid tidak mati..Semua manusia menangis, tetapi syahid tersenyum. Ia memeluk kematian dengan dada yang dipenuhi pancaran iman dan mengobarkan kerinduan akan pertemuan dengan bidadari-bidadari nan cantik bak permata yaqut dan marjan.
Dan janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan kurnia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka mendapar khabar gembira terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahawa tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan kurnia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak mensia-siakan pahala orang-orang yang beriman. (iaitu) orang-orang yang menyambut perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (iaitu) orang-orang (yang menataati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, kerana itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (Ali Imran: 169-173)


Hidayah datang melalui kanak-kanak pencuci kasut

 
 
Sebelumnya, Idris Tawfiq (gambar yang kiri) adalah seorang paderi gereja Katholik Rom di England. Mulanya, ia mempunyai pandangan negatif terhadap Islam. Baginya semasa itu, Islam hanya sama dengan terorisme, potong tangan, diskriminasi terhadap perempuan, dan lain sebagainya.

Namun, pandangan itu mulai berubah, ketika ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di negeri Piramid itu, Idris Tawfiq menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan kaum Muslimin dalam melaksanakan ibadah dan serta keramahan sikap mereka. Berikut pengakuan Idris tentang keputusannya memilih Islam:

Apa yang membuatkan anda tertarik pada Islam?
 
Perkenalan saya dengan Islam datang dari seorang kanak-kanak di jalanan di Kaherah, mencuci kasut dengan selipar di kakinya. Dia melihat kulit putih saya dan menyapa saya dengan assalamu alaikum. 
 
Sepanjang 40 tahun di England, saya pernah melihat Muslim; saya melihat mereka di jalan-jalan, dan saya percaya apa yang televisyen katakan pada saya tentang Muslim yang akan memotong tangan saya atau memukul para wanita; tapi anak kecil itu sungguh membuka jendela yang lain tentang Islam.

Setelah saya menjadi Muslim beberapa tahun kemudian, saya katakan pada audiens saya di Manchester Metropolitan University tentang anak itu. Saya memberitahu mereka bahawa pada Hari Penghakiman ia akan mendapatkan kejutan dalam hidupnya.
 
Apa yang anda tahu tentang Islam setelah itu?
 
Dia sangat membekas di hati saya. Apa yang saya sukai tentang Islam adalah kesederhanaannya. Sayangnya, umat Islam memperumitkan agama mereka, baik untuk diri mereka sendiri dan ketika menjelaskan kepada non-Muslim. 
 
Padahal, Islam dapat diringkas dalam dua pernyataan sederhana: satu, Allah itu Ada, dan dua, bahawa Allah berbicara kepada ciptaan-Nya melalui Kalamnya (Al Quran). Itu adalah Islam. Itulah pesan Islam yang ada sejak awal waktu.

Kesederhanaan Islam memastikan daya tarik universal. Islam berbicara kepada hati semua orang, di mana-mana. Tapi sebagai Muslim, kadang-kadang kita berkonsentrasi pada perkara remeh, perkara yang tidak penting ketika dunia pada umumnya adalah haus akan Allah. 
 
Mereka tidak tahu bahawa mereka sedang haus untuk Allah, dan kekosongan dalam hidup mereka diisi oleh mabuk, kekerasan, premanisme, kasut, berbelanja, dan segala hal.

(Dia melihat reaksi terhadap kematian Puteri Diana sebagai indikasi kerinduan ini. "Ketika Putri Diana meninggal, orang menangis di jalanan. Aku boleh melihat sekarang bahawa orang-orang tidak berkabung atas kematian puteri. Mereka berkabung atas kematian kebaikan, hilangnya keindahan dalam hidup kita, dan mereka menangis. Kerana orang menginginkan kebaikan, mereka mencari kebaikan, dan untuk perdamaian kebahagiaan, dan dan keindahan)

Apa yang anda dapat selepas pertemuan itu?
 
Ketika saya kembali ke England, saya mulai mengenali Islam dan Muslim. Saya mulai mengajar di sebuah sekolah di mana ada banyak kanak-kanak Muslim, dan saya datang untuk melihat secara langsung bahawa mereka tidak seperti yang diberitakan media massa. 
 
Islam tiba-tiba merasuk dalam hidup saya. Di sekolah, ketika saya akan mengajar tentang Nabi Muhammad, saya menemukan air mata di mata saya atau benjolan di kerongkong saya ketika saya berbicara tentang rukun Islam.

Dari sini kemudian Tawfiq mempelajari Alquran. Ia membaca ayat-ayat Alquran dari terjemahannya. Dan ketika membaca ayat 83 surah Al-Maidah, ia pun tertegun
 
''Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Alquran).'' (Al-Maidah ayat 83).

Dari sini, Tawfiq mengaku makin intensif mempelajari Islam. Malah, ketika terjadi peristiwa 11 September 2001, dengan dibomnya dua menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika Syarikat, dan ketika banyak orang menuduh pelakunya kalangan Islam. Ia menjadi hairan. Sungguhpun masih memeluk Kristian Katholik, ia yakin, Islam tidak seperti itu.

Ia menjadi rajin berkunjung ke Masjid terbesar di London. Di sana berbicara dengan Yusuf Islam tentang Islam. Ia pun kemudian memberanikan diri bertanya pada Yusuf Islam. ''Apa yang kamu lakukan semasa menjadi Muslim?''

Yusuf Islam menjawab. ''Seorang Muslim harus percaya pada satu Tuhan, solat lima kali sehari, dan berpuasa selama bulan Ramadhan,'' ujar Yusuf.

Tawfiq berkata, ''Semua itu sudah pernah saya lakukan.'' Yusuf berkata, ''Lalu apa yang anda tunggu?'' Saya katakan, ''Saya masih seorang pemeluk Kristian.''

Percakapan terputus ketika akan dilaksanakan Shalat Zhuhur. Setelah solat selesai dilaksanakan, Tawfiq segera mendatangi Yusuf Islam. Dan, ia menyatakan ingin masuk Islam di hadapan umum. 
 
Ia meminta Yusuf Islam mengajarkan cara mengucap dua kalimat syahadat. Beberapa minit setelah itu, ia rasmi menjadi penganut Islam.

Di berbagai kesempatan, anda selalu berkata tentang Islam sebagai agama yang toleran dan pentingnya toleransi. Mengapa?
 
Ini bukan tentang menyerah atau apapun. Kejujuran adalah penting. Saya telah bertemu dengan beberapa tokoh agama yang sangat penting dari seluruh dunia dan kadang-kadang anda perlu untuk mengatakan kepada mereka sejak awal, 
 
"Meskipun saya sepenuhnya Muslim dan Saya menyatakan bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahawa Muhammad adalah nabi-Nya, saya masih menghormati agama Anda."

Penghormatan terhadap agama lain dan kepercayaan mereka secara fundamental adalah penting. Orang akan mendengar anda jika anda menghormati mereka. Jika anda keras kepada orang-orang, mereka menjadi defensif dan tidak ingin mendengar apa yang anda katakan.Republica

Kisah Amar bin Jamuh , manusia cacat syahid di medan Uhud

 http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/37296_404181314332_167892744332_4117831_647874_n.jpg
Kebelakangan ini, Amar bin Jamuh merasa orang-orang di sekitarnya tidak lagi menghormatinya. Malah, keempat anak lelakinya pun seakan menjauhinya. Mereka lebih senang tinggal bersama sahabatnya. “Kenapa orang-orang sepertinya memusuhiku?” bisik hati Amar sedih.

Padahal sebagai seorang bangsawan kaya di Madinah, ia selalu membantu orang-orang miskin. “Lebih baik aku mengadukan kesedihanku kepada Manat,” kata Amar. Amar bangkit dan menekankan tongkatnya kuat-kuat. Tongkat itu yang selalu membantunya berjalan ke mana-mana. Amar bin Jamuh seorang yang cacat kakinya. Namun, kekurangan itu tidak membuatnya patah semangat.

Semasa mudanya, Amar giat bekerja walaupun orang tuanya kaya raya. Ia tidak mahu menjadi beban keluarganya. Seperti saudaranya yang lain, Amar bekerja dengan penuh tanggung jawab.

“Wahai, Manat,” ucap Amar di depan patung kecilnya. ”Kini semua orang membenciku. Aku mohon, tenangkanlah hatiku.” Diam-diam, dari luar seseorang sedang memerhatikanya. Dan, perlahan-lahan masuk bilik pemujaan Amar. “Ayah, kenapa masih menyembah berhala itu?” tanya Muadz anak lelaki Amar. “Diamlah! Jangan menghina Tuhan nenek moyang kita!” bentak Amar.

Hati Muadz sangat hiba melihat ayahnya masih menyembah berhala. Ia mengharapkan ayahnya segera memeluk Islam. Orang Islam dilarang menyembah berhala. Amar berfikir dan mulai mendapat jawapan tentang sikap anak-anak serta kaumnya yang memusuhi dirinya. “Rupanya, agama Muhammad itulah penyebabnya...,” marah Amar.

Memandangkan Muadz dan saudaranya sangat ingin menyedarkan ayahnya, maka mereka mengatur sesuatu usaha. Tatkala Amar sudah tertidur lelap, Muadz menyelinap masuk ke bilik pemujaan ayahnya. Kemudian mengambil Manat, dan membuangnya ke tempat sampah.

Pagi harinya, Amar sungguh terkejut. Ia tidak mendapatkan Manat di tempatnya. Tergesa-gesa dicarinya patung itu. Bertambah berang hati Amar sewaktu menemui tuhan kecilnya terguling di tengah longgokan sampah yang kotor dan berbau.

“Ya Manat, kenapa kau ada disini?” Amar memungut kembali berhalanya. Kemudian, Amar membersihkan kotoran di tubuh Manat dan melumurinya dengan minyak wangi. Setelah itu, Manat diletakkan pada tempatnya semula.

Malam berikutnya, Amar menemui Manat di tempat sampah lagi. Lalu, Amar membersihkan kotoran dan membawa kembali berhalanya ke bilik pemujaan. “Oh, Manat! Kenapa kau diam saja diperlakukan buruk.......?” keluh Amar.

Ketika malam berikutnya menemui Manat kaku tidak bergerak di tempat sampah. Amar jadi ragu untuk mengambilnya kembali. “Hei, Manat! Ternyata kau tidak berdaya sama sekali. Bagaimana akan menolongku kalau menolong dirimu sendiri sahaja tidak mampu!” umpat Amar.

Akhirnya, Amar membuang Manat di tempat sampah. Ia menyedari kesesatannya. Jika selama ini Amar yang susah berjaya menjadi orang kaya, itu bukanlah pertolongan berhala. Melainkan, kerana ketekunannya bekerja. Dan, Amar yakin ada Tuhan yang lebih berkuasa. Amar segera memanggil keempat anak lelakinya dan menyatakan niatnya untuk memeluk Islam. “Hantarkan aku kepada Rasulullah. Aku ingin mengucapkan syahadat,” kata Amar.

Berita Islamnya Amar segera tersebar luas. Orang-orang pun memberi rasa hormat yang tinggi kepadanya. Amar mendapatkan kembali kehormatan dan kemuliaan di tengah masyarakat Madinah.

Beberapa waktu kemudian, tersebar khabar bahawa kaum kafir akan menyerang Madinah. Nabi mengarahkan semua kaum Muslimin ikut berjihad di perang Badar. “Aku pun akan ikut berjihad bersama Rasulullah,” kata Amar berapi-api. Mendengar itu, anak lelakinya sangat khuatir akan keselamatan ayahnya.

“Ayah tidak perlu berjihad. Biarlah kami saja,” cegah anak lelakinya.

“Kenapa? Aku juga ingin gugur sebagai Syuhada dan meraih syurga,” kata Amar.

“Ayah, kaki ayah cacat. Allah tidak membebankan kewajipan jihad kepada ayah,” kata Muadz.

“Memang benar, Rasulullah telah mengatakan, sebaiknya ayah di rumah sahaja,” sahut adik Muadz. Alangkah sedihnya hati Amar. Di pandangi kakinya yang cacat itu.

“Kakiku yang cacat inilah yang menghalangiku berjihad. Padahal, aku amat merindukan surga,” kata Amar. Dalam hatinya, ia ingin sekali menjadi Syuhada. Tambahan ketika peperangan berakhir dengan kemenangan kaum Muslimin, hati Amar semakin berkobar untuk turut berjihad.

Rupanya kekalahan kaum kafir pada perang Badar telah menimbulkan rasa dendam mereka. Kaum kafir menyusun kekuatan untuk menyerang kembali kaum Muslimin. Peperangan pun akan dilaksanakan di bukit Uhud.

Mendengar khabar itu, Amar menyambut panggilan jihad Rasulullah dengan penuh semangat. Kali ini, Amar akan ikut berjihad bersama Rasulullah meskipun anak lelakinya melarang.

“Ya Rasulullah, izinkanlah aku ikut berjihad. Walau kakiku cacat, tapi tangan dan tubuhku cukup kuat mengangkat pedang dan tombak,” kata Amar meyakinkan Rasulullah.

“Baiklah, kau kuizinkan,” kata Rasulullah. Amar sangat bersyukur.

Dengan gagah berani, Amar berangkat ke medan perang bersama kaum Muslimin.

“Allahu Akbar!” teriaknya seraya menghunuskan pedangnya. Tombaknya pun melesat mengenai beberapa musuh. Banyak tentara musuh yang dijatuhkannya.

Tiba-tiba dari arah belakang, sebuah tombak musuh merodak  tubuh Amar. Tidak terelakkan lagi, tombak itu menucuk di punggung Amar. Ia terjatuh dengan darah bercucuran. Amar pun gugur menjadi Syuhada.


Pertolongan Allah kepada perjuangan di jalanNya

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfeHYVUWVVb53Qk85CH_LHthne6WwZb3MK8uYsP_rUiTxkp3IJuAKgh10v9GLdNN9G1wwaItVcPVv92HL6was9fV7NdlZI0x9cr58yhizRC185drNPDpJavn7eAhbsii2vOVt5JFaVCWkg/s320/Badar1_225187551l.jpg
Setelah semua usaha dilakukan. Setelah semua pengorbanan diberikan. Setelah semua doa dipanjatkan. Selebihnya adalah mengharapkan keajaiban. Sudah banyak bukti keimanan menciptakan perkara ajaib.

Sejarah orang-orang beriman sendiri banyak dipenuhi dengan kejadian-kejadian ajaib dan di luar upaya manusia. Allah memberikan kurnia keajaiban itu kepada mereka sebagai bukti dukungan-Nya kepada perjuangan mereka menegakkan kebenaran dan mempertahankannya.

Setelah melakukan perdebatan raja Fir’aun yang menegangkan urat saraf, lalu diteruskan dengan menguji kehebatan antara nabi Allah Musa as. melawan para tukang sihirnya dalam usaha membela kebenaran dan menyelamatkan Bani Israel dari diperbodohkan raja Fir’aun. 
 
Keajaiban pun terjadi. Seorang nabi Musa berjaya mengalahkan kehebatan para tukang sihir itu; ular-ular tukang sihir mereka dilumat habis oleh ular Musa as dan mereka pun menyatakan keimanannya kepada Tuhannya Musa dan Harun.

Peristiwa tidak berhenti di situ, raja Fir’aun yang dimalukan di depan rakyatnya pun murka dan hendak membinasakan mereka semua; Musa dan Bani Israel. Lalu tejadilah peristiwa pengejaran terhadap Musa dan kaumnya hingga pelarian mereka terhadang oleh bentangan laut Merah di hadapan mereka. 
 
Logik manusia mengatakan, mereka akan segera tertangkap lalu menjadi sasaran amukan Fir’aun dan tentaranya.Untuk kesekian kalinya Allah menurunkan keajaiban-Nya kepada mereka. Laut yang menghadang itu kemudian terbelah oleh hentakan tongkat Musa as. dan mereka pun menyeberanginya laksana menyeberangi daratan.

“Dan kepunyaan Allah-lah tentera langit dan bumi. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Yang dimaksud dengan tentera langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah swt. untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya. Seperti pada perang Badar, di mana Allah menurunkan para malaikat untuk membantu perjuangan kaum muslimin. Allah mengisahkan:

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut.” (Al-Anfal: 9)

Murdifin artinya malaikat yang diturunkan Allah secara berkumpulan dan berangkaian, satu kumpulan datang lalu disusuli oleh kumpulan lain. Itu terasa lebih menakutkan musuh.

Perang Badar adalah peristiwa besar yang penuh dengan keajaiban. Jumlah pasukan yang tidak berimbang antara kaum muslimin dan kafir Quraisy, senjata yang tidak setanding, perbekalan yang jauh lebih sedikit dibanding lawan. 
 
Logik kita memahami bahawa 1 orang melawan 3 hanyalah tindakan bunuh diri. 314 pasukan dan 2 kuda perang Islam, melawan 950 pasukan dengan 200 kuda kafir Quraisy.

Rasulullah saw. menghabiskan malam itu dalam zikir kepada Allah swt., tasbih, dan doa. Agar Allah swt. berkenan menurunkan pertolongan-Nya kepada kumpulan kecil ini. Sekumpulan yang membela agamanya dan kehormatannya. 
 
Rasulullah saw. terus menerus berdoa dan bermunajat kepada Tuhannya sehingga jubahnya terjuntai jatuh dari bahunya. Terharu melihat keadaan beliau Abu Bakar ra. mengangkat jubah itu lalu meletakkannya kembali di bahu beliau sembil berkata:

“Tenang ya Rasulullah. Cukuplah kiranya engkau bermunajat kepada Tuhanmu. Allah telah menjanjikanmu salah satu dari dua kumpulan itu.”

Lalu perang pun bermula. Rasulullah tak henti-hentinya bermunajat kepada Allah:
 
“Ya Allah, jika pasukan ini kalah. Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini setelah ini.”

Begitulah dukungan dan pertolongan Allah selalu datang kepada orang-orang yang beriman. Di sepanjang sejarah perjuangan wali-wali Allah itu. Tidak hanya perjuangan di medan perang. 
 
Malah semua medan perjuangan di jalan Allah yang tujuannya menegakkan kebenaran dan kalimat Allah di muka bumi. Perjuangan dakwah, pendidikan, bahkan politik. Ketika cita-cita perjuangannya adalah mengharapkan redha Allah.

Keikhlasan, sepenuhnya perjuangan, keteladanan pemimpin dan ketaatan tentera, kerendahan diri di hadapan Allah, kekuatan ruhiyah, sepenuhnya dalam tawakal adalah deretan kata kunci untuk memancing pertolongan Allah swt., agar berkenan menurunkan tentara-Nya memenangkan kebenaran. Wallahu A’lam