Hanya Alquran yang mampu membuka rahsia-rahsia besar yang pasti akan terjadi di akhirat kelak. Salah satunya adalah pengkhianatan syaitan secara terbuka kepada para pengikutnya yang dalam Kitab Suci disebutkan, dalam keadaan hina, putus asa, terumbang-ambing, dan tanpa pembela.
Semasa perkara hisab telah diselesaikan, berkatalah syaitan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu namun aku menyalahinya.
Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku. Cercalah diri kalian sendiri.
Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali - kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." (QS Ibrahim [14] : 22).
Sungguh terkutuk itu syaitan. Apakah kita, manusia, tidak tahu? Sejak Nabi Adam AS sehingga menjelang kiamat kelak, tak ada manusia yang tak tahu syaitan itu memang penipu dan pengkhianat besar.
Manusia menjadi mangsa syaitan, kerana pada hakikatnya manusia itu makhluk lemah. Mudah sekali dirayu, digoda, dan akhirnya dikuasai syaitan. Tambahan pula jika setan sudah merasuk ke dalam tubuh kita.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya syaitan itu mengalir dalam diri anak Adam laksana aliran darah." (HR Bukhari dan Muslim).
Di zaman teknologi digital serba canggih sekarang ini, kata Dr `Aidh Al-Qarni, arah penipuan syaitan juga lebih canggih dari kemampuan kita untuk menolaknya. Begitu canggih, begitu cerdik, begitu halus tipuan syaitan, sehingakan kita tidak sedar mengikuti pola fikiran dan tingkah laku persis syaitan.
Segala kesenangan hidup industri hiburan yang mengepung kita, misalnya-menjadi media mengasyikkan bagi syaitan untuk menjerumuskan manusia.
Dalam Virus of the Mind, Richard Brodie mengingatkan, virus kejahatan yang menyebar melalui dunia hiburan mudah sekali merosakkan akal budi kita.
Ketika akal budi runtuh, syaitan berjaya membina singgasananya dalam hati dan fikiran kita. Dengan masygul Rasulullah SAW menasihati kita agar berhati-hati benar pada segala kesenangan dunia. Sebab, di situlah syaitan bersembunyi memerangkap kita.
Hanya Allah yang mampu melindungi kita agar selamat dari segala tipu daya syaitan.
"Jika engkau ditimpa suatu godaan syaitan, maka berlindunglah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-A'raf [7] : 200). Republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar